Monday, March 13, 2017

Perubahan Dunia Dari Segi Pembangunan

Oke, kali ini kita bakal bahas hal yang sedikit serius. Sekedar bertukar informasi aja dari salah satu mata kuliah studiku yang berhubungan dengan Teori Pembangunan.
Mau tahu ga gimana sejarah perkembangan pembangunan negara-negara yang ada dunia ini?

Gini, dulu negara-negara yang udah maju lebih dulu dari kita nganggap kalau perindustrian tu cuma cocok buat dikembangin di negera mereka aja, karena teknologi-teknologi yang mereka punya udah meningkat pesat. Sedangkan negara-negara berkembang kayak kita, terutama yang punya iklim tropis dianggap cuma pas untuk bercocok tanam dan mengembangkan sektor pertanian. Terus hasil produksi barang-barang mentah yang kita punya dijual ke mereka (negara-negara maju) buat diolah jadi produk yang lebih bermanfaat.

Kalau udah gini yang rugi kita dong, ya nggak sih? Bayangin deh, kita yang punya bahan mentah, terus jual ke mereka dengan harga yang murah untuk mereka olah. Kemudian selesai diolah jadi suatu produk yang kita butuhin, malah dijual ke kita lagi dengan harga yang lebih tinggi, malah naik berkali-kali lipat harganya. Udah kita ga dapat untungnya, malah sumberdaya alam yang kita punya jadi habis. Dan mungkin gara-gara ini juga dulu negara maju makin maju, dan negara kita yang miskin makin sulit untuk berkembang.

Namun semua anggapan itu semakin berubah. Kita negara-negara berkembang sadar kalau mau bergerak maju harus mulai bikin produksi sendiri, biar mandiri dan ga rugi lagi. Nah, dari bukunya Reitsma, H. A. dan J. M. G Kleinpenning yang judulnya The Third World in Perspective dijelasin kalau perubahan pola pikir setiap negara ini sampai jadi kayak sekarang ada empat periode. Ini lebih jelasnya:

Periode Pertama (Tahun 1945-1955)


Karena pada tahun-tahun ini baru aja selesai perang dunia kedua, jadi negara-negara maju sibuk dengan menstabilkan negara mereka masing-masing. Negara-negara yang ikut perang kan banyak yang hancur tuh, jadi mereka fokus ke pembangunan dan normalisasi perekonomian negara mereka dulu. 

Dan apa kalian tau? Pada masa ini juga dunia terpecah jadi tiga bagian.
Iya tiga bagian, negara-negara bagian pertama (first world) tu negara-negara komunis yang dipimpin oleh Rusia. Pengikutnya rame, termasuk China dan Korea Utara, malah Indonesia hampir ikutan kan dulu.
Kemudian ada negara-negara bagian kedua (second world), kalau bagian ini dipimpin oleh musuh besarnya Rusia siapa lagi kalau bukan Amerika. Malah pengikutnya lebih banyak lagi lho, hampir seluruh daratan Eropa termasuk Inggris, Perancis, Belgia, Belanda dan Portugal.
Terus kita Indonesia masuk ke negara bagian mana? Nah, kita masuk ke negara-negara bagian ketiga (third world), negara-negara non-block sebutannya. Kita bareng Afrika, Vietnam, India, Pakistan dan beberapa negara kecil lainnya mengambil kebijakan buat ga ngikutin mereka. Bikin genk sendiri lah istilah gaulnya. Karena kita ga sanggup aja ikutan gaul sama yang gede-gede.

Ini nih peta pembagian tiga bagian dunia biar lebih jelas:
Terus nih, karena kita berada di kumpulan orang-orang lemah. Negara-negara bagian kedua mulai ga sopan, mereka ngeinvasi negara-negara kecil kayak kita buat diambil sumberdayanya. Mereka kan butuh banyak sumberdaya tuh buat pembangunan negara mereka yang hancur akibat perang, makanya kita yang jadi sasaran. Cuma kita belum sanggup ngelawan, kita terlalu lemah dan miskin, malah dengan dicurinya sumberdaya kita ya jadi makin miskin dong. Contohnya kayak waktu orang-orang Belanda balik lagi ke Indonesia pas Jepang menyerah, itu karena mereka belum puas buat ngambil sumberdaya alam kita.
Nih liat negara-negara kecil mana aja yang dijarah sama Amerika cs:

Periode Kedua (Tahun 1955-1965)

Pada periode ini, genknya Rusia ga bisa tinggal diam ngeliat musuhnya enak-enakan dapat sumberdaya dengan gampang dari negara-negara lemah kayak kita. Kalau gini terus-terusan mereka bisa kalah saing dong sama Amerika cs. Jadi genknya Rusia ngebiayaain kita buat ngelawan balik. Udah kayak cerita-cerita disinetron aja kan.

Maka semenjak saat itu banyak negara-negara kayak kita berperang dan merdeka, sehingga terbebas dari era kolonialisme. Contohnya kayak Revolusi Mau Mau (1952) di Kenya, peperangan Dien Bien Phu (1954) di Vietnam, perlawanan dari Indonesia (1946-1949) dan kemerdekaan India, Pakistan, Banglades dan Srilanka dari jajahan Inggris.


Revolusi Mau Mau (1952)
Perang Vietnam (1954)
Kemudian negara-negara yang baru bebas kayak kita dan teman-teman lain gabung ke PBB. Maka disitulah timbul rasa kesetiakawanan antar bangsa. Hubungan antara negara-negara kaya dan negara-negara miskin semakin membaik dan memutuskan untuk saling membantu sama lain dalam proses pembangunan dunia. Jadi saat ini seluruh dunia udah percaya diri dengan pembangunan, karena mereka saling melakukan kerjasama untuk saling menguntungkan. Ga main jajah-jajahan lagi.


Tuh kan udah salaman.

Periode Ketiga (Tahun 1965-1975)

Tapi jangan senang dulu, pada masa ini mulai timbul keraguan dan ketidakpercayaan antar bangsa-bangsa yang tergabung di PBB. Banyak negara yang ga mampu membangun negara mereka sendiri dari bantuan-bantuan yang diberikan. Jadi yang ngebantu ngerasa lelah dan sia-sia dengan bantuan-bantuan yang mereka kasih.
Salah satu penyebabnya adalah, dulu belum ada standar yang baik dalam sebuah pembangunan. Jadi negara-negara yang mau berkembang ini kebingunan, ga sanggup ngikutin cara-cara yang dicontohkan oleh negara maju. Ibarat kata anak yang baru lulus SD masak mau ngikutin ujian masuk perguruan tinggi, ya pasti gagal lah.
Terus negara-negara kecil ini juga ga bisa mandiri. Banyak mafia-mafia yang bermain di dalamnya, belum lagi pejabat-pejabatnya yang gemar korupsi sampai sekarang. Ya susah lah majunya, butuh waktu lama. Akhirnya negara-negara ini tetap miskin deh, Afrika contohnya.


Periode Keempat (Tahun 1975-1985)

Akhirnya, sampai tahun 1985 ga banyak perubahan yang berarti dari proses pembangunan di dunia ini. Malahan pada masa ini perbedaan antara negara kaya dan negara miskin semakin terasa. Negara-negara miskin yang dibantu dengan pinjaman dari negara-negara maju ga sanggup ngembaliin hutang-hutangnya, sampai bikin ekonomi jadi ga stabil. Sejak 1973 dunia banyak masalah, kayak biaya energi yang meningkat tajam, tingkat inflasi tinggi, pengangguran dimana-mana, stagnasi ekonomi, tingkat suku bunga tinggi dan beban hutang yang meningkat lebih cepat dibanding kemampuan mereka untuk mengembalikannya. Bahkan Indonesia juga ngerasin dampkanya yang hebat, buktinya pada tahun 80-an banyak kerusuhan kan.



Jadi intinya pembangunan itu ga gampang. Prosesnya kompleks, sulit buat dapat strategi pembangunan atau program bantuan yang sesuai. Karena masing-masing negara punya kondisi fisik, sosial, budaya, demografi, politis, ekonomis dan pengalaman historis yang berbeda-beda. Maka semua ahli dari berbagai disiplin ilmu harus terus kerjasama buat nyusun proyek dan strategi pembangunan yang lebih baik. Terutama kayak kita-kita yang bergelut di dunia perencanaan ini, harus serius nanggepin masalah pembangunan.
Terus ini kan baru nyampe 1985, mau tau gimana kelanjutan pembangunan sampe 2017? Nanti deh disambung lagi di lain waktu ya. Yang nulis udah capek mikiran masalah dunia, mau mikirin masalah akhirat pula. Bye:)
Share:

2 comments:

  1. hahahah kayaknya baru ini postingan yang sesuai dengan ahli nya ya mas. semangaaat terus

    ReplyDelete
  2. Tidak begitu ahli juga mas @muharatul, hanya sekedar tahu saja hahaha Siaap mas..

    ReplyDelete