Saturday, August 12, 2017

Lubang Harapan

Source: http://wallpapercave.com/wp/9ugaZUi.jpg

Sekarang hatiku mudah berbolak-balik.
Anehnya kali ini aku berubah seperti bukan diriku.
Padahal sejak dulu aku bukan orang yang terlalu mengkhawatirkan masa depan.
Mengapa aku harus takut kehilangan sesuatu yang memang belum aku dapatkan.

Aku lelah memikirkan semua rencana yang sepertinya hanya angan-angan belaka.
Aku bosan mengucapkan janji-janji yang aku sendiri tidak memiliki cara untuk menepatinya.
Aku hanya takut kehilanganmu, sementara aku mulai kehilangan diriku.
Semua ini terlalu memaksa dan mulai merubah diriku.

Haruskah aku mundurkan langkah kaki ini?
Melepasmu seperti kupu-kupu yang indah cukup dengan melihatnya terbang tanpa harus dimiliki.
Atau kembali seperti yang awalnya hanya orang asing dan berakhir menjadi orang yang asing pula.

Sebenarnya aku benci harus menjadi orang yang terlalu memaksakan kehendak.
Karena untuk mengejarmu, langkahku harus cepat, pandanganku harus tegap.
Sementara aku tidak tahu harus kemana berpijak dan nafasku mulai terasa sesak.
Aku takut terjatuh ke dalam lubang harapan dan mati perlahan di dalamnya.
Share:

1 comment:

  1. Jika itu yang kau sebut cinta, lalu dimana letak perjuangan nya?
    kau meinginginkannya tapi tak berusaha memilikinya.
    Bukan tak bisa dimiliki tapi kau terus membatasi diri.
    Berjuanglah, jangan biarkan keraguan membuatmu harus mengulang kembali alur kisah cinta yang telah lalu.
    Yakinkan dirimu, Kuatkan hatimu, tetapi tujuanmu, lalu langkahkan kakimu.
    Gagal setelah berusaha itu lebih baik daripada gagal sebelum mencoba. :)

    ReplyDelete